Senin, 29 Maret 2010

Cara Mendidik Anak yang Sesuai Ajaran Islam


  • Selalu mendampingi anaknya dalam belajar, belajar apa saja. Dalam satu riwayat di contohkan, saat itu Lukman Hakim, sedang mengajari anaknya tentang kepribadian. Ada seekor keledai, kemudian di suruh anaknya untuk naik keledai itu sedang Lukman Hakim menuntun dengan memegang talinya dan berjalanlah keledai itu. Sampai pada kerumunan orang banyak ada yang bilang: ” Anak nggak tahu diri, masak orang tuannya yang udah tua di suruh berjalan sedang anaknya yang naik keledai, dasar nggak punya kasihan pada orang tua”. Mendengar itu Lukman bertanya pada anaknya dan akhirnya Lukman yang naik keledai dan anaknya yang menuntun keledai itu, setelah berjalan ketemu dengan sekelompok orang lagi dan berkata:” Wah orang tua nggak tahu diri, masak anaknya di suruh menuntun keledai itu , sementara orang tuanya enak-enakan duduk di atas keledai”. Lagi-lagi mendengar ucapan orang itu lalu Lukman hakim bertanya dan berdiskusi pada anaknya dan akhirnya di sepakati untuk naik berdua di atas keledai itu, anda pasti tahu dong keledai itu khan kecil dan setelah berjalan beberapa saat ketemu dengan orang lagi dan berkata: ” Wah bapak dan anak itu nggak punya rasa perikebinatangan, masak keledai sekecil itu harus di naiki oleh dua orang , nggak kasihan yaaa…”, Akhirnya pikir-punya pikir betul juga yaaa, dan agar kita punya rasa kebinatangan maka keledai itu di gotong oleh Lukman Hakim dan anaknya dan dalam keadaan itu bertemu lagi dengan orang dan berkata lagi: ” Sudah gila kali yaa keledai itu khan sehat segar bugar knapa di gotong”. Nah, tugas anda bagaimana kira-kira reaksi Lukman setelah itu……? Dari sini si Lukman akhirnya menjaleskan kepada anaknya, bahwa kita itu HARUS PUNYA PRINSIP, artinya apa yang harus kita pegang teguh itu harus benar-benar yakin dan jangan berubah-ubah oleh karena pengaruh orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar